BAB 1
Standar Kompetensi ; 1. Mempresentasikan tentang keragaman gagasan, teknik, bahan, prosedur dan leahlian berkarya seni rupa nusantara dengan memperhatikan konteks kehidupan masyarakat dan budayanya.
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengklasifikasi karya seni rupa di wilayah Nusantara ke dalam penggolongan seni rupa murni dan terapan
Indikator : Mendekripsikan secara lisan dan tertulis tentang klasifikasi karya seni rupa murni dan terapan di wilayah Nusantara.
Materi Pokok : Karya seni rupa murni dan terapan
Pengertian seni
Apakah yang dimaksud dengan seni ? apakah suatu lukisan itu termasuk seni ? apakah rumah itu termasuk seni ? apakah HP itu sebagai karya seni ? Apakah , apakah dan masih banyak apakah yang bisa digolongkan seni ? Jawabnya sudah barang tentu Ya ! lalu apakah seni itu. Seni adalah sesuatu yang mengandung keindahan. Lalu apakah keindahan itu ? Nah dengan demikian definisi seni sangatlah banyak.
Dalam perkembangannya seni sebagai keterampilan bermakna suatu keterampilan untuk membuat suatu barang-barang. Seni adalah ekspresi sebuah pengalaman yang nyata dan memiliki nilai yang berdiri sendiri yang dapat ditangkap oleh pancaindera (Parker,1964) Dapat pula dikatakan seni merupakan karya manusia yang diciptakan dan dilandasi oleh kemahiran untuk menciptaklan keindahan. Sedangkan keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya rupa. Dalam seni rupa keindahan dikaitkan dengan kualitas karya rupa yang mengandung unsure kesatuan , keselarasan, keseimbangan, dan kontras sehingga menimbulkan rasa haru, nyaman, nikmat, bahagia, dan lain-lain.
Dalam perkembangannya banyak para seniman memberikan definisi tentang seni, antara lain :
1. Ki Hadjar Dewantoro
Seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia.
2. Achdiat Kartamihardja
Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksiakan realitas ke dalam suatu karya. Bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membandingkan pengalaman tertentu dalam batin penerimanya.
3. Drs. Suwaji Bastomi
Seni adalah aktivitas batin dan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
4. Dr. Sujoko
Seni mempunyai cakupan yang cukup luas. Seni adalah kemahiran membuat dan melakukan sesuatu yang dipakai sebagai perangsang pengalaman estetik yang memuaskan .
5. Drs. Sudarmadji
Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan media grafis, warna, tekstur, volume, dan ruang.
6. Yakob Sumardjo
Seni adalah suatu wujud yang terindera atau merupakan benda yang dapat dilihat, didengar, atau keduanya.
6. Djelantik
Seni adalah hal-hal yang diciptakan dan diwujudkan oleh manusia dan dapat memberi rasa kesenangan, kepuasan, dengan penikmatan rasa indah.
Cabang-cabnag Seni
1. seni Rupa
2. seni Musik
3. seni Tari
4. seni Drama atau teater
Seni Rupa berdasarkan bahan dasar dan proses penciptaannya digolongkan meliputi :
a. seni lukis,
b. seni reklame
c. seni ilustrasi
d. seni grafis
e. seni dekorasi
f. seni patung
g. seni kria
Sedangkan seni rupa berdasarkan fungsinya meliputi :
A. seni murni
B. seni terapan
A. Seni Murni
Seni murni (pure art atau fine atr) ialah seni yang semata-mata hanya terikat pada kepentingan estetis. Seni murni adalah cabang seni rupa yang terlepas dari unsur-unsur kepentingan prktis. Seni rupa murni lebih mementingkan pada penciptaan karya seni berdasarkan kreativitas dan ekspresi untuk memuaskan batin saja.
Seni sebagai seni indah atau seni murni. Dalam pengertian ini yang termasuk seni ialah kegiatan yang menghasilkan karya indah. Karya indah di sini berbeda dengan karya-karya benda pakai. Itulah sebabnya masa kini timbul dua pengertian seni murni dan seni pakai atau terapan.
Dalam hubungannya dengan seni indah, banyak para ahli memberi batasan tentang seni indah atau seni murni dan keindahan dalam batas ruang lingkup pengertian seni indah. Batasan paling umum kita dengar bahwa seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia. Menurut jalan pikiran ini seni merupakan produk keindahan yang mendatangkan kenikmatan.
Dari batasan-batasan tadi dapat dikatakan bahwa yang disebut indah ialah kita merasa begitu saja senang tanpa alasan lain kecuali melihat , mendengar sesuatu. Jelasnya kita merasa senang memandang seorang wanita cantik, atau laki-laki ganteng, bukan karena wanita itu tetangga kita, atau pacar kita, demikian juga melihat laki-laki ganteng bukan karena teman dekat kita. Jadi begitu melihat batin kita merasa tergugah dan langsung merasa senang. Itulah seni murni.
Macam-macam seni murni :
a. Seni lukis
b. Seni grafis
c. Seni patung
d. Seni keramik
e. Seni kria
A. Hasil karya seni lukis
Seni lukis sudah dikenal sejak zaman purba. Hal ini dapat dibuktikan dengan diketemukannya peninggalan di gua-gua yaitu di Gua Leang-leang Sulawesi diketemukan Lukisan cap tangan. Dalam perkembangannya seni lukis berkembang dengan pesat . Dalam perkembangannya kita kenal tiga cabang seni lukis, yaitu sketsa, gambar dan lukisan.
Sketsa merupakan lukisan yang dibuat dengan garis-garis sederhana secara sponta namun penuh makna. Seolah-olah seperti lekisan yang belum selesai, Gambar merupakan bagian seni lukis yang perwujudannya lebih menekankan pada unsur garis. Proses penciptaannya mengutamakan bentuk dan aspek kegunaan serta tanpa adanya ekspresi. Sedangkan lukisan dituntut tidak hanya mengungkapkan bentuk objektif, tetapi dituntut pula mengungkapkan nilai-nilai yang bersifat subjektif. Pengungkapan bentuk-bentuk objektif tersaji lewat komposisi, sedangkan pengungkapan nilai-nilai subjektif tersaji lewat ekspresi dan kreativitas.
Contoh hasil karya Seni Lukis
1. Sketsa
2. Gambar
3. Lukisan Pemandangan
Aliran ekspresionisme
B. Seni Grafis
Seni Grafis berasal dari bahasa Yunani yaitu grafos berarti tulisan atau gambar yang dibuat dengan jalan menggoreskan benda tajam di atas lempengan batu atau logam. Untuk perkembangan selanjutnya bekas goresan pada batu atau logam tadi diisi dengan tinta untuk dicetak pada kertas.
Seni grafis adalah membuat gambar dua dimensi dengan alat cetak (klise). Di dalam kegiatan ini seorang pencipta masih tetap bisa memasukkan nilai-nilai estetis ke dalam karya, terutama di dalam membuat cetakannya.
Di dalam seni cetak tradisional , peran pikiran dan tangan manusia masih dominant sehingga menuntut peran kreativitas manusia lebih banyak. Sedangkan alat hanyalah piranti ekspresi. Dengan demikian alat-alat cetak modern dan hasilnya tidak termasuk grafis. Misalnya fotokopi, offset, dsb.
Berdasarkan cetakannya seni grafis dibedakan dalam empat macam :
1. Cetak tinggi
Pada cetakan ini , gambar dibuat menonjol dan posisi gambar dibuat pada posisi terbalik. Hal ini karena dalam proses percetakan posisi kertas berlawanan dengan posisi gambar. Bahan-bahan yang digunakan untuk bahan cetakan ini antara lain kayu, linoleum, logam, triplek, dan palstik.
Contoh hasil karya seni grafis cetak tinggi
2. Cetak Dalam
Cetak dalam atau cetak rendah merupakan kebalikan dari cetak tinggi, yakni bagian-bagian gambarnya dibuat agak rendah dari permukaan cetakan. Bahan yang digunakan untuk cetak ini adalah ; lempengan tembaga, kuningan, dan seng. Proses pembuatannya bisa langsung ditoreh dengan teknik etsa.
Contoh karya seni grafis cetak dalam
3. Cetak datar
Pada awal kelahirannya cetak datar, orang menggunakan batu yang diasah untuk bahan cetakannya. Jenis cetak ini disebut dengan istilah cetak batu. Pada masa sekarang bisa digunakan kaca dan teknik yang digunakan adalah teknik monoprin atau cetak tunggal karena untuk satu cetakan dihasilkan satu gambar. Bahan yang digunakan ialah kaca, roll tinta, tinta cetak, dan spidol.
Contoh karya seni grafis cetak datar
4. Cetak saring
Cetak saring yang paling sderhana, cetakannya terbuat dari kertas atau plastik. Kertas atau plastik dilubangi dengan cuter kemudian dilaburi tinta di atas permukaannya. Kertas putih diletakkan di bawahnya, di tekan-tekan dengan bantalan busa, dan diangkat maka jadilah hasil cetakan tersebut.
Pada cetakan stensil, klisenya terbuat dari kertas sheet. Proses penggambaran dan pencetakkanya sama dengan proses cetak saring di atas, hanya bantalan busa diganti dengan kuas yang besar.
Cetak saring yang paling popular sekarang disebuit cetak sablon (screen printing). Bahan klisenya terbuat dari kain sutra yang halus dan mempunyai ukuran pori-pori yang berbeda. Ukuran itu untuk membedakan penyablonan pada, kain, kertas, kulit , plastic, dan lainnya.
Proses pembuatan klisenya menggunakan obat afdruk dan dilakukan di kamar gelap atau tidak kena sinar matahari. Pencetakannya menggunakan rakel dengan bahan pewarna tinta atau menggunakan cat sablon.
Contoh-contoh hasil karya Seni Grafis cetak saring
C. Seni Patung
Seni Patung sudah muncul sejak zaman lampau. Seni patung merupakan cabang seni rupa yang proses penciptaannya diwujudkan lewat bentuk tiga dimensi sehingga dapat dilihat dari berbagai arah. Keberadaan seni patung sudah dimulai sejak zaman prasejarah.
Sejak adanya agama Hindu dan Budha, patung dipergunakan sebagai tanda perwujudan dewa-dewa. Sejak kelahiran seni Renaissance hingga masa sekarang, penciptaan seni patung lepas dari pengaruh-pengaruh kebutuhan relegius. Pembuatan patung murni sebagai hasil ekspresi.
Berkarya seni patung :
1. Membuat patung dari bahan tanah liat.
a. Bahan-bahan :
Tanah liat
Pasir
Pisau palet (piasu butsir)
Plastic sebagai alas
Semprotan air
b. Membentuk dengan bahan tanah liat
Tanah liat dicampur dengan pasir dengan ukuran 1: 7 agar tidak pecah bila kering.
Setelah dicampur dibentuk sesuai dengan yang diinginkan (bentuk belum sempurna, berupa gumpalan)
Tanah liat ditaruh di atas meja yang dilapisi plastic supaya mudah dipindah-pindah patung tersebut.
Setelah terbentuk disempurnalkan dengan pisau butsir dan disemprot dengan semprotan agar halus.
Apabila tidak selesai dalam satu hari patung ditutup dengan plastik untuk menjaga kelembaban.
Contoh patung daeri tanah liat
2. Membuat patung dari semen
a. bahan dan alat :
Semen
Pasir
air
Besi beton
Kawat kasa
Cungkir
Palet
Tang
ember
b. cara membuat patung
membuat kerangka dari besi beton , sesuai dengan keingnan, baik objek maupun besarnya patung.
Melapis kerangka dengan kawat kasa
Menempel adonan semen dengan pasir sedikit demi sedikit dengan menggunakan cungkir atau palet.
Setelah setengah jadi , jangan sampai kering kemudian patung diselesaikan dengan ketelitian yang tinggi, sehingga patung menyeruoai bentuk aslinya.
Contoh patung dari semen
3. Berkarya patung dari kayu
a. Bahan
Kayu ukuran sesuai dengan keinginan.
Gergaji.
Pahat
Ampelas
Palu dari kayu
Politur/melamin
b. Cara membuat
Kayu digergaji sesuai dengan bentuk yang diinginkan, pada awal ini bentuk hanya pokk-poknya saja.
Pemahatan secara global, bentuk baru tahap awal.
Pemahatan dilanjutkan sampai bentuk menyerupai dengan aslinya.
Finising patung diampelas
Pada tahap akhir patung dipolistur atau melamin.
Contoh Seni Patung dari bahan kayu
D. Seni Keramik
Seni Keramik adalah cabang seni rupa murni berwujud tiga dimensi dengan bahan utama lempung, kaolin, atau jenis tanah lain yang pengerasannya dibakar dalam tungku. Seni keramik modern tidak lagi terikat oleh bentuk “putar” tetapi dapat lebih bebas, baik berbentuk dasar geometris maupun organic (bebas).
Tahap pembuatan keramik
1. tahap pengolahan tanah.
a. teknik kering
Tanah yang telah diambil dari kedalaman lebih kurang 1 meter dipecah-pecah dan dijemur. Setelah kering ditumbuk, diayak dan diaduk dengan air secukupnya. Agar campuran tanah itu dapat homogen disimpan dalam plastic selama kurang lebih 1 minggu, setelah itu baru siap digunakan.
b. teknik basah
tanah dari galian diaduk dengan air sampai encer betul. Kemudian disaring dengan kasa kemudian diendapkan dan airnya sampai habis betul. Dibiarkan beberapa saat sampai tanah menjadi liat.
2. tahap pembentukan keramik
pembentukan keramik ada tiga cara yaitu dengan tangan, dengan butsir, dan dengan cara putaran.
a) teknik dengan tangan
cara ini kita bebas membentuk apa saja dengan menggunakan tangan , bentuk biasanya bebas, misal dengan mengecapkan daunt alas, dan kemudian dibentuk semacam piring atau yang lain , yeng jelas dengan tangan. Bisa juga dengan cara memijit-mijit tanah itu untuk membentuk apa saja bebas.
b) teknik butsir
yaitu pembuatan keramik dengan cara digores dengan pisau butsir sebagai alat utamanya. Bentuk tentunya seperti membuat patung, yaitu dibentuk gumpalan terlebih dahulu, kemudian dibutsir.
c) teknik putaran.
Teknik ini dibantu dengan meja putar, yang fungsinya untuk memutar tanah yang telah ditaruh di meja putar kemudian dibentuk dengan cara memutar meja, Tanah dibentuk oleh tangan pada saat meja memutar..
3. tahap pengeringan.
Cara pengeringan pertama dikerjakan di tempat teduh dan benda-benda keramik ditaruh di atas rak .sehingga kering oleh angin. Setelah agak kering dijemur dengan sinar matahari.
4) tahap pembakaran
Pembakaran kermik menggunakan tungku khusus untuk membakar keramik. Kalau tidak punya bisa dibuat sendiri seperti tungku pembakaran batu kapur,
5) tahap pendesainan
Agar keramik lebih tampak cantik maka perlu didesain pada keramik tersebut, kemudian diberi warna dengan poster colour.
6).tahap pengglasuran
Pada tahap ini pemberian lapisan pada permukaan keramik sehingga pewarna tidak luntur .Pengglasuran bisa menggunakan kuas, atau pencelupan, atau disemprotkan.
Contoh hasil karya Seni Keramik
E. Seni Kria
Seni Kria atau kerajinan merupakan cabang seni rupa murni yang proses penciptaannya memerlukan skill atau keterampilan yang tinggi. Seni kria ada yang berbentuk dua dimensi dan ada pula yang berbentuk tiga dimensi. Yang berbentuk dua dimensi misalnya, seni anyam, batik, tenun, dan ikat celup. Sedangkan tiga dimensi yaitu, seni ukir, keramik, kerajinan kulit dan kerajinan logam.
Seni kria Bati Lukis
Peralatan Batik Lukis
1. kuas dan canting
Kuas dan canting batik digunakan untuk membuat lukisan-lukisan dengan cairan lilin batik pada bahan atau kain . Kuas dipakai untuk gambar-gambar permukaan yang luas (untuk menutup bidan yang luas dengan lilin) Canting untuk membuat garis-garis dari lilin.
2. Bingkai segi empat
Pada waktu kita membatik bahan pekerjaan seperti tplak meja, sarung bantal, hiasan dinding, kaos, atau yang lain, kita bentangkan pada sebuah bingkai tersebut dengan pertolongan paku payung. Bingkai dibuat agar bisa disetel sedemikian rupa untuk berbagai ukuran kain.
3. Pensil arang
Pensil arang digunakan untuk membuat gambar-gambar pada kain yang akan dibatik. Pensil ini mudah untuk dihapus, berbeda dengan pensil yang lain.
4. Kompor kecil dan panci .
Berfungsi untuk memanasi lilin batik dengan menggunakan panci.
5. Bak dan ember.
Bak dan ember plastik digunakan untuk pencelupan bahan dan untuk membilas pada saat pewarnaan.
6. Sarung tangan
Berfungsi untuk melindungoi tangan pada saat pewarnaan.
7. Seterika dan kertas
Berfungsi untuk menghilangkan lilin batik darai bahan pekerjaan.Lilin yang kena panas seterika akan menempel pada kertas.
Langkah-langkah membuat batik lukis
1. Membuat lukisan pertama
Kain kita bentangkan pada bingkai. Setelah terentang dengan baik kita buat lukisan dengan dengan kuas.
2. Membuat goresan
Setelah lukisan-lukisan lilin mongering dan menjadi keras, kita buat goresan-goresan pada lapisan lilin yang telah menempel pada kain. Maksudnya ialah untuk mendapatkan susunan garis-garis retak yang baik. Goresan dikerjakan dengan pisau dan harus hati-hati .
3. Membuat Cat Celup Pertama
Bahan pekerjaan kita basahi, kemudian kita celupkan kedalam bak berisi cairan larutan zat pewarna, yang terlebih dahulu kita aduk rata. Untuk celup pertama ini kita pilih warna yang cerah. Pada pembungkus cat celup itu dapat kita baca petunjuk cara pemakaian dan berapa banyak diperlukan untuk tiap kilogram bahan yang alan dicelup.
4. Menjemur bahan pejkerjaan
Setelah zat pewarna dalam larutan air terisap oleh bahan tekstil, maka cat celup akan kelihartan menjadi jernih. Penjemuran di tempat yang teduh dan berangin.
5. Membuat Lukisan kedua
Setelah bahan pekerjaan benar-benar kering, kita mulai lagi dengan membuat lukisan-lukisan pada bahan tekstil yang telah diwarnai itu. Lukisan kedua kita tempatkan pada bagian-bagian yang akan mempertahankan warna cerah dari cat pertama tadi.
6. Memberi Cat Celup Kedua
Setelah bahan pekerjaan kita basahi, maka kita celupkan ke dalam zat pewarna kedua. Cara pewarnaan seperti yang pertama. Warna agak lebih gelap. Kemudian kita kertingkan sampai kering benar.
7. Menambah Lukisan.
Setelah kita mengerjakan pembatikan dua kali dan pewarnaan dua kali kita anggap selesai. Jadi ada tiga warna , yaitu warna dasar, warna cerah dan agak gelap.
BIla kita ingin menambah lagi kita mulai dengan menambahkan lukisan-lukisan lilin dan memberi warna lagi.
8. Menghilangkan Lilin Batik
Langkah terakhir dalam proses ini ialah menghilangkan lilin yang melekat pada bahan pekerjaan. Caranya ialah kertas Koran ditaruh di meja dan di atasnya diberi kertas toilet, kemudian bahan kain batik lalu ditutup dengan toilet lagi dan di atasnya kertas Koran . Setelah itu barulah kita seterika dan berhasilah kita. Selamat mencoba.
Contoh Seni Kria yang berupa Batik Lukis yang sudah jadi
Tagihan 1
Kognitif
Jawablah soal-soal berikut !
1. Jelaskan pengertian seni menurut bahasa kamu sendiri !
2. Apa yang dimaksud dengan seni rupa murni itu ?
3. Mengapa lukisan disebut sebagai seni murni , jelaskan !
4. Seni sebagai lat komunikasi bagi manusia, jelaskan maksudnya !
5. Berikanlah contoh seni murni dua dimensi yang ada di daerah kamu !
6. Berilah contoh karya seni murni tiga dimensi yang ada di daerah kamu !
7. Sebutkanlah fungsi seni bagi kehidupan manusia !
8. Bagaimana seandainya manusi tidak mengenal seni ?
Psikomotor
Buatlah sebuah karya seni murni yang berupa sebuah lukisan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Objek lukisan yang ada di sekitar kamu.
b. Dilukis dengan kertas gambar berukuran 30 X 40 cm
c. Teknik cat air
d. Waktu pengerjaan 2 minggu ( dua kali pertemuan)
B. SENI TERAPAN
Seni terapan adalah karya seni rupa yang mempunyai fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari, tanpa melepas aspek estetikanya. Jadi segi fungsi menempati peran utama. Dalam perkembangannya design atau desain disebut sebagi seni terapan. Seni terpakai, seni industri, atau seni guna. Namun sejak awal abad ke-20 sejalan dengan perkembangannya industrialisasi , istilah desain mengalami perluasan makna, yaitu sebagai kegiatan manusia yang berupaya untuk memecahkan masalah kebutuhan fisik. Di zaman modern segala benda dan bangunan yang dibutuhkan manusia, umumnya merupakan karya desain, baik dengan pendekatan estetis, maupun pendekatan fungsional.
Berbeda dengan seni murni, desain merupakan satu aktivitas seni rupa yang bertitik tolak dari unsur-unsur objektif. Unsur-unsur objektif suatu karya desain adalah adanya unsur guna, ekonomi, promosi, produksi, dan kebutuhan masyarakat.
Mengapa desain merupakan bagian dari ilmu kesenirupaan ? Karena wujud akhir desain haruslah mengandung unsur keindahan, berguna bagi masyarakat. Desain dapat pula dipahami sebagai kegiatan seni rupa yang lebih praktis, terutama untuk membuat peralatan kebutuhan sehari-hari, seperti membuat pakaian, menata rumah, merancang iklan, ragam hiasan, dan lain-lain.
Prinsip Desain
Ada lima prinsip desain yang perlu diperhatikan.
1. Kesederhanaan
2. keselarasan
3. irama
4. keterpaduan
5. keseimbangan
Cabng-cabang seni desain atau terapan:
A. Desain produk
Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan persoalan kebutuhan masyarakat akan peralatan dan benda sehari-hari untuk menunjang kegiatan. Misal mebel, alat rumah tangga, alat transportasi, alat tulis, alat kedokteran, alat kebersihan, dsb.
Contoh desan produk :
B. Desain Grafis
Desain grafis adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan masyarakat akan komunikasi rupa yang dicetak, seperti poster, brosur, undangan, majalah, surat kabar, logo perusahaan, dsb. Desain grafis mengalami perkembangan sejalan dengan kebutuhan masayarakat yang kini dikenal dengan nama desain komunikasi visual dengan penambahan lingkungan kegiatannnya meliputi multi media dan fotografi.
Contoh desain grafis:
C. Desain Arsitektur
Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap arsitektur. Yakni pandangan yang pertama menempatkan arsitektur sebagai keahlian teknik (keinsinyuran) dan pandangan kedua menempatkan arsitektur sebagai bagian dari seni. Secara umum desain arsitektur adalah suatu kagiatan manusia yang berupaya untuk memecahkan masalah kebutuhan manusia akan hunian. Tempat ibadah, rumah sakit, dsb.
Cotoh karya seni arsitektur
D. Desain Interior
Desain interior adalah suatu kegiatan yang berupaya untuk memecahkan masalah kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam sebuah hunian, seperti hotel, rumah tinggal, bank, dan sebaginya. Banyak yang berpandangan bahwa desain interior merupakan bagian dari arsitektur dan menjadi kesatuan utuh dengan desain tata ruang secara keseluruhan. Dalam perkembangannya desain interior menjadi suatu kegiatan yang terpisah.
Contoh desain interior:
BAB 2
Standar Kompetensi ; 1. Mempresentasikan tentang keragaman gagasan, teknik, bahan, prosedur dan leahlian berkarya seni rupa nusantara dengan memperhatikan konteks kehidupan masyarakat dan budayanya.
Kompetensi Dasar : 1.2 Membandingkan keragaman karya seni rupa murni dan terapan di nusantara
Indikator : Membuat tulisan tentang perbedaan karya seni rupa murni dan terapan di nusantara.
Materi : Perbandingan karya seni rupa murni dan terapan di
wilayah nusantara dengan memperhatikan keragaman
gagasan, teknik, bahan, prosedur, dan keahlian berkarya
seni.
Membandingkan Karya seni Murni dan Terapan
Membandingkan adalah menjejerkan dua karya seni yaitu karya seni murni dengan karya seni terapan. Cara membandingkan tentunya karya seni murni dua dimensi dibandingkan dengan karya seni terapan dua dimensi. Setelah dijejerkan kita bisa membandingkan dari segi keragaman bentuk, teknik, bahan, prosedur, dan keahlian dalam berkarya.
Sedangkan karya seni murni tiga dimensi dijejerkan dengan karya seni terapan tiga dimensi, kemudian kita bandingkan dari segi keragaman bentuk, teknik, bahan, prosedur, dan keahlian dalam berkarya.
Di bawah ini disajikan contoh hasil karya seni murni dan karya seni terapan setelah itu bandingkanlah kemudian buatlah laporannya dengan menggunakan format sebagai berikut .
Keterangan :
1. segi kergaman bentuk
2. teknik
3. bahan
4. prosedur
5. keahlian dalam berkarya
Segi Karya seni murni dua dimensi Karya seni terapan dua dimensi
1
2
3
4
5
Segi Karya seni murni tiga dimensi Karya seni terapan tiga dimensi
1
2
3
4
5
Contoh karya seni murni dua dimensi
Contoh karya seni terapan dua dimensi
Contoh karya seni murni tiga dimensi
Contoh karya seni terapan tiga dimensi
BAB 3
Standar Kompetensi ; 2. Menunjukkan apresiasi atas keragaman seni rupa terapan di wilayah nusantara dengan memperhatikan konteks kehidupan masyarakat dan budayanya
Kompetensi Dasar : 2.1 Menilai keunikan gagasan teknik dan bahan karya seni terapan di wilayah nusantara
Indikator : Membuat tulisan hasil penilain tentang keunikan gagasan, teknik dan bahan dalam seni rupa terapan di wilayah nusantara
Materi : Menilai keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni rupa terapan di wilayah nusantara
Mengapresiasi Seni Rupa Murni dan Terapan
Pengertian Apresiasi Seni
Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin apreciatio yang berarti “mengindahkan”. Dalam konteks yang lebih luas, istilah apresiasi menurut Gove mengndung makna (1) pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan si pencipta seni itu. Pada sisi lain Square dan Taba berkesimpulan bahwa suatu proses apresiasi melibatkan tiga unsur inti, yakni (1) aspek kognitif, (2) aspek emotif, dan (3) aspek evaluatif.
Aspek kognitif berkaitan dengan keterlibatan intelek penilai dalam upaya memahami unsur – unsur seni rupa yang bersifat objektif. Unsur-unsur bentuk yang tampak dalam seni rupa, unsur warna, unsur ekspresi dan lain-lain.
Aspek emotif berkaitan dengan keterlibatan unsur emosi penilai dalam menghayati unsur-unsur keindahan yang ada pada karya seni tersebut.
Aspek evaluatif berhubungan dengan kegiatan memberikan penilaian terhadap karya seni terhadap baik buruk, indah tidah indah, dengan cara membandingkan antara karya seni yang satu dengan yang lainnya.
Pengapresiasian karya seni yang tepat haruslah dilakukan dengan pengamatan yang benar. Drs. Suwaji Bastomi dalam bukunya yang berjudul Landasan Berapresiasi Seni Rupa mengemukakan ada tiga proses pengamatan
1. Tahap Fisis, yaitu tahapan yang bermuara pada proses melihat. Indera penglihatan di sini bertugas menerima rangsang dari alam atau objek. Dengan cara melihat dengan seksama orang yang menilai dapat memperoleh gambaran yang nyata terhadap objek yang dihadapi. Dengan melihat lukisan misalnya, kita akan memperoleh kesan terhadap karya seni itu sendiri.
2. Tahap Fisiologis, yaitu tahap penyampaian rangsang yang diterima indera terus ke otak. Pada tahap ini orang yang menilai sudah dapat berkomentar tentang karya seni yang dihadapinya. Karena pada tahap ini seseorang telah mendapatkan rangsangan dan kemudian meneruskannya ke otak . Dari otak diteruskan ke indera pengucapan terjadilah suatu komentar, pada tahap ini belum direaksikan. Masih direkam di otak .
3. tahapan psikologis, yaitu tahapan pada saat rangsang telah sampai ke otak berubah menjadi reaksi. Pada tahap ini pengamat dapat mengenali objek .
Tahapan-tahapan mengapresiasi seni rupa sebagai berikut.
1. Pengamatan
Dalam pengamatan ini apresiator larut dalam proses reaksi terhadap rangsangan yang dating dari objek. Rangsangan tersebut akan menghasilkan pengideraan, observasi, dan analisis terhadap karya seni.
2. Penghayatan
Setelah melalui tahap pengamatan seorang apresiator akan menyatu dengan jiwa yang terpancar dari suatu karya seni. Hal ini disebabkan secara emosional apresiator mampu menerima nilai-nilai estetika objek sesuai dengan pengalaman estetis yang dimilikinya, karena terpesona terhadap karya seni yang dihadapinya.
3. Evaluasi
Pada tahap ini apresiator membandingkan antara karya seni yang satu dengan yang lain dengan cara memberikan bobot pada masing-masing karya seni sesuai dengan criteria tertentu berdasarkan apa yang diperoleh pada tahap sebelumnya.
4. Apresiasi
Penyatuan perasaan apresiator engan alur getar suatu karya seni menjadikan ia mampu menjadikan karya seni tersebut sebagi sarana komunikasi dengan seniman pencipta karya seni tersebut. Keterhanyutan perasaan apresiator diiringi kemampuan untuk memberi evaluasi dan kritik terhadap karya seni itu sendiri.
Tugas /Proyek Kelompok.
Kerjakan dengan kelompokmu. Untuk membandingkan karya seni murni dengan karya seni terapan yang ada di daerah sekitar kamu dengan langkah sebagai berikut .
1. Mengadakan observasi tentang hasil karya seni murni dan terapan yang ada di daerah kamu. Catatlah semua karya seni yang kamu temukan. Dan bilamana perlu buatlah dokumen (foto-fotonya).
2. Mengkalisifikasikan hasil karya seni kedalam golongan karya seni murni dua dimensi dan tiga dimensi, dan karya seni terapan dua dimensi dan tiga dimensi.
3. Mengapresiasi sesuai dengan langkah-langkah apresiasi di atas, dengan memperhatikan dari segi ,
Bahan adan alat
Proses pengerjaan
Kreativitas
Estettis
Pemenuhan kebutuhan
Manfaat
Fungsi
4. Memberikan suatu penilaian terhadap karya seni murni dan terapan yang telah
kamu catat.
5. Membuat laporan hasil kerja sesuai dengan format di bawah ini.
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
Bab II Seni Murni dan Terapan
A. Pengertian Seni Murni
B. Seni Murni yang ada di daerah ( yang telah diketemukan)
C. Ciri-ciri Seni Murni
D. Pengertian Seni Terapan
E. Seni Terapan yang ada di daerah (yang telah diketemukan)
F. Ciri-ciri seni Terapan
G. Perbedaan Seni Murni dan Terapan berdasrkan segi bahan, proses penciptaan, kreativitas, estetis, kegunaan, dan fungsi.
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka.
BAB 4
Standar Kompetensi ; 2. Menunjukkan apresiasi atas keragaman seni rupa terapan di wilayah nusantara dengan memperhatikan konteks kehidupan masyarakat dan budayanya
Kompetensi Dasar : 2.2 Menunjukkan sikap empati atas keunikan gagasan, tekink dan bahan karya seni rupa terapan di wilayah nusantara
Indikator : - Menyampaikan tanggapan empati secara lisan atas keunikan hasil karya seni rupa terapan di wilayah nusantara
- Membuat tulisan tentang tanggapan empati atas keunikan hasil seni rupa terapan di wilayah nusantara
Materi : Hasil apresiasi terhadap keragaman gagasan, teknik, bahan, prosedur dan keahlian berkarya seni rupa di wilayah nusantara.
Menanggapi karya seni
Menanggapi sebuah karya seni sama halnya memberikan penilaian tentang baik buruk karya seni tersebut. Penilaian baik buruk suatu karya seni disebut juga kritik seni. Di kalangan seni rupa istilah kritik masih sangat jarang diperdengarkan. Lain halnya dengan seni sastra, kritik sastra sudah berkembang di Indonesia sejak abad XX, Kritik sastra terkenal sejak hadirnya tokok sastra H.B. Yassin sang kritikus besar.
Istilah kritik seni yang sekarang sangat populer mempunyai sejarah yang panjang. Kegiatan kritik seni pertama kali di dunia dilancarkan oleh orang Yunani bernama Xenophanes dan Herclitus, sekitar 500 SM (Sebelum Masehi), pada waktu mereka mengecam keras terhadap pujangga besar Homerus yang gemar mengisahkan cerita-cerita yang tidak senonoh serta bohong tentang dewi-dewi. Nilai yang dikandung dalam cerita itu dianggap tidak punyai nilai moral. Peristiwa inilah merupakan awal dari apa yang oleh Plato disebut “ pertentangan purba antara puisi dan filsafat”. Plato mengatakan bahwa karya seni dianggap baik bila pertama, memberikan ajaranm moral yang baik, kedua memberikan kenikmatan, ketiga memberikan “ketepatan dalam wujud pengungkapan”.
Dari peristiwa di atas akan timbul suatu pertanyaan, apakah yanag dimaksud dengan kritik seni itu ? Baiklah kita jawab . Istilah kritik berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti hakim. Kata benda ini berasal dari kata kerja krinein yang berarti menghakimi, yang juga merupakan pangkal dari kata benda criterion yang berarti penghakiman.Kemudian muncul pula kata kritikus yang mempunyai arti hakim karya seni.
Kritik seni khususnya seni rupa yaitu kegiatan penilaian terhadap suatu karya seni rupa tentang baik buruknya yang ditinjau dari segi keragaman gagasan, teknik, bahan, prosedur dan keahlian berkarya seni rupa.
Tujuan kritik seni rupa adlah untuk meningkatkan hasil karya seni bagi seniman itu sendiri dan secara umum dapat meningkatkan kesenian di Indonesia. Dengan adanya kritik seni rupa sang seniman dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat pada hasil karya seninya. Dengan mengetahui kelemahan tersebut seniman dapat memperbaiki dan meningkatkan karya seninya.
Dari lukisan itu dapat kita buat sebuah kritik .
Karya lukis di atas merupakan suatu gagasan yang murni dari sang seniman, seniman pada suatu sore melihat nelayan yang sedang mendayung perahunya untuk pulang dari mencari ikan. Cuaca pada saat itu sangan cerah sehingga tampak matahari akan segera pulang menuju peraduannya. Ini suatu gagasan yang sangat menakjubkan bagi penikmat walaupun karya seni itu dilukis oleh seorang siswa . Siswa tersebut mempunyai bakat yang bagus di bidang seni terbukti mampu mentransfer suatu objek ke dalam lukisan. Dari segi teknik sudah bagus walaupun masih taraf belajar. Karya seni itu dilukis oleh seorang siswa namun penguasaan teknik cukup bagus objek yang ditonjolkan adalah nelayan yang sedang menuju ke darat.
Bahan yang digunakan adalah cat air , cara menggunakan cat air cukup bagus baik goresan maupun pewarnaan sudah baug, walaupun belum begitu bagus pengecatannya.
Dari tingkat keahlian memang belum ahli karena sisw atersebut masih dalam taraf belajar sehingga masih perlu bimbingan secara terus-menerus sehingga dalam menyapukan cat air akan semakin baik. Namun secara keseluruhan karya seni lukis tersebut sudah bisa dikatangan bagus dan pantas untuk dinikmati bagi penikmat sekelas dengan pelukis tersebut.
Tagihan
Carilah sebuah karya seni lukis yang ada di sekitar kamu kemudian buatlah kritiknya !
Obat Tradisional Jelly Gamat mengucapkan terimakasih informasinya sangat bermanfaat
BalasHapus